Meninggal Usia 39, Inilah Penderita Demensia Termuda di Inggris
Selasa, 04 April 2017 11:57Penulis: Rohmitriasih
Photo: Copyright metro.co.uk
Demensia adalah penyakit dengan gejala-gejala tertentu yang mengakibatkan penderitanya mengalami perubahan pada cara berpikir dan berinteraksi dengan orang lain. Demensia juga sering kali ditandai dengan hilangnya kemampuan mengingat segala memori jangka pendek, hilangnya kemampuan berbicara dan buruknya kemampuan motorik.
Umumnya, demensia diderita oleh orang-orang yang telah berusia senja di atas 60 tahun. Tapi jangan salah Ladies, demensia rupanya juga bisa diderita oleh orang-orang yang berusia muda. Seperti seorang bernama Gareth Wilmot berikut ini.
Gareth didiagnosa menderita demensia saat usianya 35 tahun. Dan empat tahun kemudian yakni di usia 39 tahun, Gareth dinyatakan meninggal dunia karena demensia. Gareth yang berasal dari Barnsley, South Yorkshire ini dikatakan sebagai penderita demensia termuda di Inggris.
Umumnya, demensia diderita oleh orang-orang yang telah berusia senja di atas 60 tahun. Tapi jangan salah Ladies, demensia rupanya juga bisa diderita oleh orang-orang yang berusia muda. Seperti seorang bernama Gareth Wilmot berikut ini.
Gareth didiagnosa menderita demensia saat usianya 35 tahun. Dan empat tahun kemudian yakni di usia 39 tahun, Gareth dinyatakan meninggal dunia karena demensia. Gareth yang berasal dari Barnsley, South Yorkshire ini dikatakan sebagai penderita demensia termuda di Inggris.
Gareth menderita demensia sejak usianya 35 tahun | Photo: Copyright metro.co.uk
Orang tuanya yakni Gareth Lesley (66) dan Graham (65) mengungkapkan bahwa sebelum didiagnosa demensia, putranya didiagnosa mengalami depresi berat. Tapi, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter mengungkapkan bahwa putranya menderita demensia. Awalnya, diagnosa ini membuat kedua orang tuanya tak percaya. Ketidakpercayaan itu mengingat bahwa penderita demensia umumnya adalah orang-orang yang telah berusia senja.
Sebelum didiagnosa menderita demensia, Gareth adalah seorang guru untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Ia dikenal sebagai anak yang sayang kepada orang tuanya, memiliki cinta begitu besar kepada istrinya dan ramah dengan siapa saja yang dikenalnya.
Sayang, penyakitnya perlahan membuatnya berubah. Pria tersebut tak lagi ingat orang-orang penting di hidupnya, perlahan ia juga mulai kehilangan kemampuan berbicara. Ia juga tak mau makan, minum atau melakukan aktivitas apapun. Berbagai perawatan dan pengobatan telah dilakukan. Namun nasib berkata lain, ia harus meninggal dunia di usia yang sangat muda karena demensia.
Sebelum didiagnosa menderita demensia, Gareth adalah seorang guru untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Ia dikenal sebagai anak yang sayang kepada orang tuanya, memiliki cinta begitu besar kepada istrinya dan ramah dengan siapa saja yang dikenalnya.
Sayang, penyakitnya perlahan membuatnya berubah. Pria tersebut tak lagi ingat orang-orang penting di hidupnya, perlahan ia juga mulai kehilangan kemampuan berbicara. Ia juga tak mau makan, minum atau melakukan aktivitas apapun. Berbagai perawatan dan pengobatan telah dilakukan. Namun nasib berkata lain, ia harus meninggal dunia di usia yang sangat muda karena demensia.
Sejak kecil Gareth dikenal sebagai seseorang yang baik | Photo: Copyright metro.co.uk
Graham, ayahnya, mengatakan, "Kami semua mencintainya. Dia adalah seseorang yang baik. Dia menderita penyakit demensia di usia yang sangat muda. Kami sangat kehilangannya. Tapi ini sudah menjadi jalan hidupnya. Dia kembali ke Tuhan karena Tuhan sangat mencintainya."
Kisah dari Gareth ini diharapkan bisa membuat kita semua waspada dengan kondisi demensia. Tak hanya orang yang sudah berusia senja yang memiliki risiko demensia, orang-orang dengan usia yang sangat muda sekalipun juga sangat mungkin menderita demensia.
Kisah dari Gareth ini diharapkan bisa membuat kita semua waspada dengan kondisi demensia. Tak hanya orang yang sudah berusia senja yang memiliki risiko demensia, orang-orang dengan usia yang sangat muda sekalipun juga sangat mungkin menderita demensia.