Banyak orang percaya bahwa mengoleskan es batu maupun pasta gigi ampuh meredakan luka bakar. Namun, kenyataannya justru berkebalikan dengan anggapan yang sudah lama beredar di masyarakat. Seorang cewek Inggris bernama Emily Smith, beberapa bulan lalu telah membagikan sebuah postingan di media sosial untuk memperingatkan orang lain atas kejadian nahas terkait luka bakar yang menimpanya.
Mulanya, separuh bagian kulit wajah dan mata Emily terkena semprotan uap minyak esensial dari pengharum ruangan saat ia akan mematikan alat tersebut. Setelah beberapa saat, ia mulai merasakan sensasi menyengat pada wajahnya tersebut. Lantas ia segera menyeka wajahnya dengan air es juga mengoleskan lidah buaya untuk mempercepat pemulihan lukanya. Namun sial, bukannya membaik, keesokan paginya Emily menemukan wajahnya bengkak, luka yang melepuh dan bernanah, mata memerah serta pandangan yang berkabut. Ngeri banget, ya?

Selain karena paparan bahan kimia, luka bakar yang dialami Emily menjadi semakin parah akibat pertolongan pertama dengan air es yang ternyata keliru

Luka bakar Emily makin melepuh setelah diseka dengan air es via www.pcworld.com
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman Dokter Sehatluka bakar yang diolesi air es maupun es batu akan terasa membaik mengingat suhu dingin yang membuat saraf di sekitar kulit yang terkena luka bakar menjadi kebas atau mati rasa. Namun sensasi ini hanya sementara dan nggak akan menurunkan rasa nyeri maupun inflamasi secara signifikan. Pernyataan ini dipertegas dengan jurnal yang berjudul Burn pada tahun 1997 yang menyebutkan bahwa efek pendinginan yang berlebihan justru memicu radang dingin (frostbite) dan kerusakan yang lebih parah pada luka bakar. Berikut penjelasannya:
  • Penurunan suhu yang drastis membuat pembuluh darah menyusut dan mengakibatkan penurunan aliran darah sehingga menghambat nutrisi yang dibawa darah untuk proses penyembuhan luka.
  • Air pada sel-sel kulit justru berubah menjadi kristal tajam yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah, saraf, hingga otot-otot atau kerusakan lain yang bisa berimbas pada kematian jaringan.

Alih-alih mengoleskan air es atau es batu, lakukan beberapa langkah ini sebagai penanganan pertama pada luka bakar agar nggak semakin meradang

Terbukti jelas bahwa menggunakan air es atau es batu sebagai bahan untuk meredakan luka bakar adalah tindakan keliru. Maka, lakukan tindakan-tindakan berikut ini sebagai pertolongan pertama saat kamu mengalami luka bakar, ya!

1. Segera alirkan air dingin (bukan air es) pada kulit yang luka selama 20 menit sebelum kulit mulai melepuh. Air akan mencegah panas masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam lagi.

Basuh dengan air dingin (bukan es) via www.drweil.com
ADVERTISEMENT

2. Tepuk-tepukkan kapas atau kain lembut yang sudah dibasahi dengan air dingin pada luka bakar secara perlahan. Hati-hati saat menempelkan kapas atau kain karena biasanya luka bakar akan terasa perih menyengat.

Seka dengan kapas atau kain yang dibasahi air dingin via www.thoughtco.com

3. Tuangkan larutan salin pada kapas dan tepuk pelan pada kulit yang luka untuk meregenerasi jaringan kulit dan menghindari infeksi. Kamu bisa memperoleh larutan ini di apotik.

Tepuk-tepuk dengan lauran salin via canadabeautynavi.com

4. Hindari terbukanya luka bakar dengan membalutnya menggunakan penutup luka steril dan pembalut yang longgar agar luka nggak terkena gesekan dengan benda lain.

Balut luka agar nggak infeksi via www.digitaltrends.com
ADVERTISEMENT
Beberapa langkah yang telah Hipwee sebutkan di atas hanyalah penanganan pertama untuk luka bakar, bukan pengobatan utama untuk menyembuhkan luka bakar yang diderita. Jadi, untuk mendapatkan perawatan profesional, segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan, apalagi jika luka bakar yang dialami adalah derajat dua atau tiga. Biasanya dokter akan meresepkan salep kolagenase, larutan salin, dan obat pereda nyeri. Namun jika terjadi infeksi, mungkin kamu akan membutuhkan antibiotik.
Jadi, mulai sekarang baiknya hindari mengoleskan es batu ataupun pasta gigi saat kamu mengalami luka bakar, ya!