3 Dilema Ini Cuma Bisa Dipahami Kamu yang Nggak Berani Naik Motor
Kamis, 17 Maret 2016 15:40Penulis: Endah Wijayanti
Foto: copyright Unpopulart - Amanda Jeniar
Pasti ada deh di antara kamu semua yang takut mengendarai sepeda motor. Kemana-mana selalu mengandalkan transportasi umum atau tebengan. Dan pastinya ada alasan kenapa sampai sekarang kamu nggak berani motoran sendiri, dalam arti belum berani mengendarai sepeda motor sendiri. Mungkin karena trauma, belum berani, atau belum ada waktu untuk belajar sendiri.
Di balik alasan kenapa sampai sekarang belum berani juga mengendarai motor sendiri, pastilah ada situasi tertentu yang membuatmu dilema. Ada kondisi di mana rasanya kamu ingin sekali bisa mengendarai motor sendiri tapi kamu masih ragu untuk mencobanya. Ada hal-hal yang rasanya jadi "di luar kuasamu" hanya karena kamu belum bisa motoran sendiri. Tenang saja, kamu nggak sendirian kok menghadapi dan mengalami dilema itu.
Secara umum, cewek yang belum berani naik sepeda motor sendiri pasti pernah deh mengalami tiga dilema ini.
"Ingin rasanya ikut jalan-jalan tapi sungkan juga kalau selalu minta dibonceng."
Maunya sih ikut jalan-jalan sama teman-teman yang lain. Ikut bertualang ke berbagai tempat cantik dan eksotis yang masih tersembunyi. Tapi masalahnya moda transportasi umum untuk ke sana belum ada. Jadilah naik sepeda motor sebagai solusinya. Cuma karena kamu belum bisa mengemudikan sepeda motor, satu-satunya opsi yang tersisa adalah kamu minta dibonceng.
Tapi lama-lama jadi nggak enak juga kalau terus-terusan minta dibonceng. Sungkan juga kalau selalu merepotkan orang lain karena kamu jadi pihak yang selalu nebeng. Kalau dengan teman baik sendiri sih mungkin nggak terlalu bikin dilema. Tapi kalau sama teman yang baru dikenal, kadang jadi nggak enak sendiri.
"Ini angkot lama sekali sih jalannya, duh keburu telat."
Buat kamu yang sering mengandalkan angkot kemana-mana pasti pernah berada di situasi ketika angkot yang kamu naiki jalannya lambat banget. Sementara itu kamu sudah keburu telat untuk ke kampus, ke kantor, atau urusan lainnya. Rasanya ingin meneriaki si sopir angkot untuk langsung ngebut.
Berada di situasi seperti ini, kamu jadi bertekad untuk mencoba belajar mengemudikan sepeda motor. Rasanya kamu ingin segera mengakhiri penderitaan sebagai orang uang sering di-PHP sama sopir kendaraan umum. Apalagi kalau kendaraan umum yang kamu tumpangi ngetem lama sekali, kesabaranmu pasti diuji habis-habisan.
"Enak kali ya bisa bebas kemana-mana, tapi aku belum berani."
Sering kamu membayangkan bisa bebas kemana-mana dengan naik sepeda motor. Tanpa rasa khawatir kehabisan kendaraan umum atau nggak bisa pulang ke rumah. Seru sepertinya bisa kemana-mana sesuka hati dengan sepeda motor sendiri. Tapi masih belum berani, belum ada nyali, atau trauma dulu pernah kecelakaan masih belum bisa sepenuhnya hilang.
Ada keinginan untuk bisa sungguh-sungguh belajar naik sepeda motor. Tapi masih ada rasa takut dan keraguan untuk mencobanya. Ujung-ujungnya tetap mencoba bertahan mengandalkan moda transportasi umum yang ada. Atau kalau lagi kepepet minta tolong orang untuk mengantar jemput.
Di balik alasan kenapa sampai sekarang belum berani juga mengendarai motor sendiri, pastilah ada situasi tertentu yang membuatmu dilema. Ada kondisi di mana rasanya kamu ingin sekali bisa mengendarai motor sendiri tapi kamu masih ragu untuk mencobanya. Ada hal-hal yang rasanya jadi "di luar kuasamu" hanya karena kamu belum bisa motoran sendiri. Tenang saja, kamu nggak sendirian kok menghadapi dan mengalami dilema itu.
Secara umum, cewek yang belum berani naik sepeda motor sendiri pasti pernah deh mengalami tiga dilema ini.
"Ingin rasanya ikut jalan-jalan tapi sungkan juga kalau selalu minta dibonceng."
Maunya sih ikut jalan-jalan sama teman-teman yang lain. Ikut bertualang ke berbagai tempat cantik dan eksotis yang masih tersembunyi. Tapi masalahnya moda transportasi umum untuk ke sana belum ada. Jadilah naik sepeda motor sebagai solusinya. Cuma karena kamu belum bisa mengemudikan sepeda motor, satu-satunya opsi yang tersisa adalah kamu minta dibonceng.
Tapi lama-lama jadi nggak enak juga kalau terus-terusan minta dibonceng. Sungkan juga kalau selalu merepotkan orang lain karena kamu jadi pihak yang selalu nebeng. Kalau dengan teman baik sendiri sih mungkin nggak terlalu bikin dilema. Tapi kalau sama teman yang baru dikenal, kadang jadi nggak enak sendiri.
"Ini angkot lama sekali sih jalannya, duh keburu telat."
Buat kamu yang sering mengandalkan angkot kemana-mana pasti pernah berada di situasi ketika angkot yang kamu naiki jalannya lambat banget. Sementara itu kamu sudah keburu telat untuk ke kampus, ke kantor, atau urusan lainnya. Rasanya ingin meneriaki si sopir angkot untuk langsung ngebut.
Berada di situasi seperti ini, kamu jadi bertekad untuk mencoba belajar mengemudikan sepeda motor. Rasanya kamu ingin segera mengakhiri penderitaan sebagai orang uang sering di-PHP sama sopir kendaraan umum. Apalagi kalau kendaraan umum yang kamu tumpangi ngetem lama sekali, kesabaranmu pasti diuji habis-habisan.
"Enak kali ya bisa bebas kemana-mana, tapi aku belum berani."
Sering kamu membayangkan bisa bebas kemana-mana dengan naik sepeda motor. Tanpa rasa khawatir kehabisan kendaraan umum atau nggak bisa pulang ke rumah. Seru sepertinya bisa kemana-mana sesuka hati dengan sepeda motor sendiri. Tapi masih belum berani, belum ada nyali, atau trauma dulu pernah kecelakaan masih belum bisa sepenuhnya hilang.
Ada keinginan untuk bisa sungguh-sungguh belajar naik sepeda motor. Tapi masih ada rasa takut dan keraguan untuk mencobanya. Ujung-ujungnya tetap mencoba bertahan mengandalkan moda transportasi umum yang ada. Atau kalau lagi kepepet minta tolong orang untuk mengantar jemput.