Dipaksa Aborsi 9 Kali Oleh Mertua, Hidup Chen Berakhir Tragis

Senin, 07 Maret 2016 12:30Penulis: Rohmitriasih
  •  
  •  
  •  
  • 1.9k
    SHARES
Photo: Copyright Thinkstockphotos.com
Bagi setiap wanita yang sudah berumah tangga, mengandung merupakan suatu moment paling menyenangkan, membanggakan sekaligus membuatnya menjadi wanita seutuhnya. Apalagi, jika saat mengandung ini orang-orang terdekatnya begitu sayang dan peduli terhadapnya. Rasa bahagia yang sepenuhnya tentu akan ada dalam dirinya. 

Apapun jenis kelamin anak di dalam kandungan, sudah semestinya bagi setiap orang untuk menerimanya dengan tulus dan ikhlas. Baik laki-laki atau perempuan, anak tetaplah menjadi anugerah terindah dari Tuhan yang diberikan untuk sebuah keluarga. 

Namun sayang, nampaknya saat ini masih ada keluarga yang merasa kecewa jika ia memiliki anak perempuan. Jika beberapa waktu lalu dikabarkan seorang ayah menghukum dirinya sendiri dengan memotong organ intimnya karena ia belum bisa punya anak laki-laki, kali ini kisah yang lebih tragis terjadi pada seorang wanita di China tepatnya di Guangdong.
Photo: Copyright dailymail.co.uk
Wanita yang diketahui bernama Chen ini hidupnya harus berakhir tragis setelah ia merasa depresi dan kondisinya melemah. Chen meninggal dunia karena mengalami pendarahan hebat saat melakukan aborsi terhadap kandungannya. Aborsi ini merupakan aborsi ke 9 yang dilakukan Chen. Tubuhnya terlalu lemah untuk bertahan. Sementara semangat untuk hidup juga terbilang sangat kecil. 

Usut punya usut, aborsi ini rupanya dilakukan bukan atas kemauannya sendiri melainkan paksaan dari mertuanya. Chen yang telah memiliki 3 anak perempuan dikabarkan dipaksa hamil lagi hingga ia memiliki anak laki-laki. Sayang, 9 kali ia mengandung anak yang dikandungnya masih saja perempuan. Setiap tahu anak di kandungan Chen perempuan, mertuanya memaksanya untuk melakukan aborsi. Saking seringnya aborsi, dinding rahim miliknya pun semakin hari semakin menipis. Ketika melakukan aborsi ke 9 inilah, ia pun mengalami pendarahan hebat hingga membuatnya meninggal dunia. 

Di beberapa daerah di China, anak laki-laki memang dianggap sebagai satu-satunya penerus keluarga. Anak laki-laki juga dikatakan bisa mengangkat derajat orang tuanya. Karena anggapan inilah, banyak orang tua yang berharap lebih dan berlomba mendapatkan anak laki-laki di keluarganya. 

Untuk kasus Chen sendiri, tidak tahu pasti apakah mertua Chen harus mempertanggungjawabkan kasus ini. Tidak diketahui pula di mana dan bagaimana tanggapan suami Chen. Yang pasti, kisah ini telah membuat banyak netizen geram dan menyayangkan apa yang dilakukan mertua Chen. Kisah yang sangat tragis ya Ladies. Kita semua tentu berharap bahwa kisah seperti ini tidak pernah terjadi lagi.

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.