Nggak semua pengguna media sosial memahami dengan baik bagaimana internet bekerja. Sebagian merasa media sosial hanyalah sebuah sarana eksistensi diri. Mereka yang kemudian menganggap unggahan status hanya sebuah keisengan dan hampir nggak mungkin viral, sebenarnya salah besar. Meletakkan unggahan, menulis komentar, dan berkontribusi di internet sama saja sedang pasang spanduk besar di jalan raya, semua orang bisa lihat dan akses kapan pun, bahkan dari mana pun.
Seperti yang dilakukan oleh dua bocah yang sedang mengalami fase merah jambu ini. Mulai dari marahan, cemburu, baikan, sampai ngajak ketemuan pun lewat kolom komentar. Tanpa sadar jadi banyak yang menyimak dan mengikuti alur hubungan mereka. Berikut Hipwee Hiburan bakal menyajikan sebuah drama bocah pacaran. Ada yang jadi ingat masa lalu nggak nih? 😀

Awalnya, si cewek cuma tes ombak aja sih. Layaknya pengguna medsos nyebelin yang kalau chat cuma “P” doang

Kamu main mobelejen terus sih! via twitter.com
ADVERTISEMENT
Layaknya pasangan yang lagi sayang-sayangnya, sifat posesif memang juga menyelimuti dua bocah ini. Ngambek karena nggak dikabarin dan ternyata ditinggal main gim. Tenang, anak muda, posesif hanyalah endapan rindu yang nggak kunjung terlampiaskan. Ada yang gaya pacarannya masih begini nggak nih setelah dewasa? 😀

Nama orang ketiga pun muncul. Betapa sakitnya hati ini mendengar namanya kau sebut, Sayang~

ADVERTISEMENT
so sad via twitter.com
Percayalah kasih~ via twitter.com
Pada akhirnya cekcok pun menggiring nama orang ketiga muncul. Kalau orang ketiga ini memang benar niat menghancurkan hubungan mereka berdua, kayaknya tinggal setel kendor aja berhasil deh. Untungnya kekuatan cinta dan bagaimana sikap ngalahnya si cowok berhasil membuat keadaan membaik.
Yang namanya Bayu mana sih?!
Sebagai peredam krisis, kepedulian dan saling perhatian itu memang fase yang diperlukan banget. Meskipun akhirnya pertanyaannya sekadar sudah makan atau sekolahnya gimana. Uwuwu~
Mulai adem nih. via twitter.com
ADVERTISEMENT
Selain harus saling perhatian sama pacar, kita memang perlu menunjukkan kepedulian. Ya meskipun pada akhirnya pertanyaan standarlah yang muncul, semacam menanyakan sudah makan atau belum. Nggak apa-apa, kedua bocah ini masih punya banyak waktu untuk belajar kok. Tapi lumayan pinter nih manuver dari si cowok, langsung ngajak ketemuan. Nah, gitu dong, jantan!

Cewek itu luluh kalau dibilangin kangen. Makanya berkali-kali nanya buat memastikan. Tapi jadinya ini ketemuan di mana dah?!

Insha Allah itu sebuah janji lo! via twitter.com
Akhirnya mereka berhasil melewati fase marahan menuju fase bingung memilih tempat ketemuan. Saran aja sih, harusnya yang ngajak ketemuan itu yang menentukan, biar nggak bingung nantinya. Ciyeee, yang sudah baikan dan mau ketemuan. Uhuy~
Percakapan di atas memang percakapan antara dua orang. Tapi mereka melakukannya di kolom komentar unggahan di mana seluruh dunia sebenarnya bisa mengakses dan menikmati alur pertengkaran hubungan mereka. Bisa jadi, kedua bocah ini nggak sadar kalau banyak banget orang yang ikut membaca dan geli sendiri. Ada juga yang kemudian meng-capture percakapan mereka dan diunggah jadi meme, atau jadi guyonan.
Sebenarnya nggak masalah sih mau menuliskan apa di unggahan dan media sosialmu. Namun di sisi lain kamu juga perlu paham konsekuensinya. Kalau cekcok sampai baikan kamu tuliskan di kolom komentar, ya, siap-siap ini jadi konsumsi publikBtw, selamat, ya, buat pasangan bocah di atas karena nggak jadi putus. 😀