Bagaimana Rencana Tuhan Bekerja untuk Hidup Kita
Mari sama-sama belajar menerima segala hal tanpa perlu memaksa
Menyalahkan Tuhan tidak akan menyelesaikan masalah yang ada.
Dulu saat patah hati, aku kerap menyalahkan Tuhan atas segala hal yang terjadi. Aku sering bertanya kenapa Dia membuatku begitu hancur dan merasa tak berharga lagi. Dulu saat aku belum mengerti bagaimana caranya mengobati lukaku sendiri, aku sering melarikan diri dengan cara mencari pelampiasan hati. Menjadikan orang lain sebagai pelipur lara, padahal aku tak memiliki rasa.
Dewasa itu butuh waktu.
Seiring bertambahnya usia, kedewasaan pun mulai ada. Waktu menempaku menjadi perempuan yang tak mudah menyerah ketika harus kalah. Tuhan membuatku mengerti bahwa segala hal yang aku ingin tidak selalu bisa aku miliki. Meskipun harus kecewa berkali-kali, aku akan bisa bangkit kembali. Meskipun harus dibuat menangis tanpa henti, tapi setelahnya aku akan menertawakan diriku sendiri.
Pengalaman adalah guru hidup yang terbaik.
Kamu tahu? Pengalaman akan mengajarkanmu banyak hal, dia adalah guru terbaik dalam hidup saat kepedihan harus memeluk. Semakin sering kau terluka, kamu akan semakin kuat nantinya. Semakin sering kau terjatuh, semakin hebat pula caramu menghadapi rapuh. Semakin sering kau tersungkur, semakin banyak pula kau bersyukur.
Tidak perlu pura-pura kuat.
ADVERTISEMENT
Tidak, aku tidak menyuruhmu untuk pura-pura kuat, menangislah saat memang kau sudah tak kuat menahan sedih yang memuncak. Menerima, adalah cara terbaik untuk menyembuhkan luka. Karena semakin kau mencoba menyangkal kenyataan yang ada, kau hanya akan semakin terluka.
Yang melukaimu bukan orang lain, tapi harapanmu sendiri.
Begitulah rencana Tuhan bekerja, membuat kita semakin dewasa dengan segala persoalan hidup dan cinta. Membuat kita semakin mengerti bahwa berharap terlalu tinggi hanya akan membuat kita sakit hati. Sebenarnya yang melukaimu bukanlah orang lain, tetapi harapanmu sendiri yang kerap tak sesuai kenyataan yang terjadi.
Tidak ada gunanya memendam luka.
Introspeksi diri saat hal buruk harus terjadi, apakah itu memang karena orang lain atau salah kita sendiri. Belajar memaafkan hal kecil yang membuatmu sedih, karena memendam amarah untuk waktu yang lama hanya akan membuat hatimu kotor nantinya. Tak ada yang menguntungkan dari memendam luka, dia akan bertahan di sana dan kamu akan semakin kecewa.
Belajar menerima.
Tidak ada yang sempurna, semua orang punya kelebihan dan kekurangan dalam dirinya. Termasuk aku, kamu, dan dia. Mari sama-sama belajar menerima segala hal tanpa perlu memaksa. Karena rencana Tuhan lebih indah dari yang kita duga.
Jangan lupa bahagia :)