1. Kebalikannya, wanita yang mengidap BWS justru akan merasa bertanggung jawab atas kekerasan yang dialaminya

korban merasa bertanggung jawab
korban merasa bertanggung jawab via http://thepoc.net
Korban sama sekali tidak menyalahkan pelaku, korban menganggap pelaku melakukan hal tersebut karena korban telah melakukan kesalahan dan layak mendapatkan tindakan sedemikian rupa, meskipun sebenarnya korban tidak melakukan satu kesalahan pun. Korban merasa bahwa dia memang lemah, tidak becus mengurus rumah tangga, tidak bisa diandalkan dan sebagainya.
Selalu ada harapan dalam diri korban bahwa pelaku tidak akan berbuat kasar asalkan dia bisa bertindak benar. Hal ini mungkin terdengar absurd bagi kita yang tidak dalam situasi mereka tetapi derasnya intimidasi dari pelaku membuat korban meyakini tentang hal ini.

2. Korban sangat mencemaskan tentang dirinya dan orang-orang yang dikasihinya, misal anak-anaknya

korban ketakutan
korban ketakutan via https://alygeorges.wordpress.com
Ancaman yang dilakukan pelaku secara bertubi-tubi pada korban membuat korban selalu merasa ketakutan dan senantiasa mengkhawatirkan keselamatan diri dan orang-orang terdekatnya. Korban tidak berani melakukan satu hal pun tanpa ijin dari pelaku karena korban khawatir apa yang dilakukannya akan menjadi sumber kemarahan pelaku. 

3. Korban meyakini bahwa pelaku adalah yang terhebat dan berkuasa penuh atas hidupnya

pelaku dianggap mahakuasa
pelaku dianggap mahakuasa via http://www.kathleenfrankauthor.com
Korban meyakini bahwa pelaku memiliki control penuh atas dirinya dan sekelilingnya. Dalam pikiran korban, pelaku adalah orang yang sanggup melakukan segala hal, dia tidak akan segan melaksanakan ancamannya bila dia berbuat salah, apalagi bila dia berusaha menceritakan permasalahannya dan mencari pertolongan. 
ADVERTISEMENT

4. Mudah depresi, menghindari aktivitas sosial dan berujung pada kesulitan akrab dengan orang lain

menutupi kenyataan
menutupi kenyataan via http://www.rtcg.me
Korban akan selalu tampak murung, lesu dan tidak mau berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini dilakukan korban untuk menutupi apa yang terjadi pada dirinya. Selain itu, korban juga memiliki ketakutan berlebihan terhadap orang-orang di sekelilingnya, korban merasa orang-orang di sekelilingnya akan menyakiti dia sama seperti pelaku.
Tidak jarang, sentuhan ringan dari seseorang bisa ditanggapi secara ekstrim oleh korban karena korban merasa seakan-akan sedang akan diremas atau ditarik atau dihajar oleh pelaku.

5. Pada akhirnya, korban kekerasan ini akan membenci dirinya sendiri, sebagai imbas atas trauma yang dialami

benci diri
benci diri via http://thepoc.net
Akibat dari intimidasi verbal, kekerasan fisik dan seksual yang dialaminya, korban menjadi tidak menyukai dirinya sendiri, kepercayaan dirinya hilang. Dia merasa tampilan fisiknya kotor, rusak, tidak layak dipandang. Terkadang pasien merasa tubuhnya penuh dengan penyakit, meskipun sebenarnya tidak ada penyakit apa-apa.
Coba bayangkan, betapa mengerikannya kondisi psikis seperti ini. Bagaimana perasaan kalian melihat orang dalam kondisi batin yang memprihatinkan seperti ini? Perempuan dengan Battered Woman Syndrome dapat sembuh, dapat kembali hidup normal, kembali mendapatkan kepercayaan dirinya, bergaul lagi dengan orang sekelilingnya, dapat bekerja dan melanjutkan hidupnya lagi.
Tetapi perempuan dengan BWS tidak dapat menolong dirinya sendiri, kita lah yang harus menolong mereka!