“Ayo kamu pasti bisa. Begini doang pasti bisa dihadapin.”
“Kunci motor tadi gue taruh di mana sih?”
“Ih kok rambut gue jadi aneh gini ya? Jangan-jangan tadi gue salah pake sampo?”
“Abis ngerjain tugas makan nasi goreng ah. Eh, tapi mi goreng juga enak deh kayanya.”
Kamu sering ngomong sendiri? Dan nggak satu – dua orang yang bilang kamu aneh gara-gara ‘menangkap basah’ kamu lagi ngomong sama diri sendiri?
ADVERTISEMENT
Tenang, kamu nggak gila aneh kok. Meskipun memang kebiasaanmu yang nggak lazim itu sering mengundang orang lain untuk memandangmu, apalagi jika sedang berada di tempat umum, tapi sebenarnya kebiasaan berbicara pada diri sendiri adalah tanda bahwa kamu adalah sosok yang mampu menguasai diri sendiri dan punya kecerdasan tinggi.
Kok bisa sih? Ngomong sendiri jadi tanda kalau gue cerdas?

Berbicara pada diri sendiri membuat otakmu aktif bekerja. Selain menjaga daya ingat, kemampuan berpikirmu pun akan selalu prima.

Ngomong sendiri
Ngomong sendiri via twitter.com
Di sebuah studi yang terdapat pada Quarterly Journal of Experimental Psychology, para psikologi menganalisa bahwa berbicara pada diri sendiri sebenarnya memiliki manfaat, selama tidak ditemukan tanda-tanda gangguan kejiwaan yang sering ditemukan pada penderita awal Skizofrenia.
ADVERTISEMENT
Menurut Live Science, orang akan cenderung lebih mudah menemukan barang yang dicari ketika mereka berbicara sendiri. Berbicara dengan jelas pada diri sendiri membantumu untuk mengingat.

Meski kebiasaan ini terlihat aneh di mata orang, kamu justru tahu apa saja yang sebenarnya dirimu butuhkan.

Tadi di mana ya?
Tadi di mana ya? via vennli.com
Jika kamu ingin menemukan sesuatu, berbicara terus-menerus mengenai apa yang sedang kamu cari akan mempermudahmu untuk menemukannya hanya jika kamu sudah familiar dengan benda yang kamu cari. Misal kamu sedang mencari gawai, kamu akan lebih mudah untuk menemukannya meskipun gawaimu ada di bawah kasur. Dan usahamu mungkin tidak terlalu sama bagusnya jika kamu mencari sesuatu yang jarang kamu lihat, pemotong kuku, misalnya.
Untuk memaksimalkan kemampuanmu dalam hal berbicara sendiri, terlebih dahulu kamu harus tahu apa yang sedang kamu cari; atau sebaliknya, kamu akan membuat dirimu sendiri makin kebingungan. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan Gary Lupyan, seorang psikolog kognitif di University of Wisconsin-Madison:
Dengan kata lain, kamu nggak bisa mengada-ada dalam melakukan pencarian barang tanpa mengetahui apa yang sedang kamu cari. Jika kamu tahu apa yang kamu butuhkan dan melakukan verbalisasi atas benda yang kamu cari, kesempatanmu untuk menemukannya akan lebih besar.

Dengan berbicara pada diri sendiri, isi kepalamu bisa terorganisir dengan baik. Kamu juga tak akan kesulitan untuk membuat skala prioritas.

Skala prioritas
Skala prioritas via www.huffingtonpost.com
ADVERTISEMENT
Mungkin ini belum banyak orang yang meyadari, namun berbicara sendiri sebenarnya akan membantumu untuk mengorganisir apa yang paling kamu butuhkan sehingga kamu mampu membuat skala prioritas.
Menurut psikolog Linda Sapadintalking out loud kepada diri sendiri membantumu untuk memvalidasi keputusan yang penting dan sulit.
Para psikolog juga beranggapan bahwa ‘orang kedua’ yang kamu ajak berbicara sebenarnya mampu memberimu semacam ‘dukungan tak langsung’ sehingga membuatmu semakin termotivasi untuk melakukan hal dengan lebih baik. Karena dari kecil kita tumbuh dengan terbiasa menerima dukungan dari orang tua, guru-guru, dan orang lain.
“Kakak pinter ya, udah bisa makan sendiri. Nggak pernah nangis lagi.”
“Waaah hebat ya sekarang bisa nulis rapi, nggak belepotan lagi.”
“Udah gede ya kamu sekarang. Pasti rajin bantuin Mama ya?”
Dengan menggunakan ‘orang kedua’ ini juga mampu memberi gambaran dasar tentang bagaimana cara kita dalam memberi saran atau nasihat kepada orang lain dan bisa membantu kita untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang baru karena ‘orang pertama’ biasanya lebih emosional dan seringkali menggunakan perasaannya daripada logika.

Konsentrasi dan kepekaanmu akan terus terasah. Kebiasaan berbicara lantang pada diri sendiri terbukti membawa banyak faedah.

Ngomong sendiri
Ngomong sendiri via freakoffandom.wordpress.com
Membuat daftar hal-hal yang menjadi targetmu dan benar-benar mendapatkannya bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan berbicara pada diri sendiri (lagi-lagi) mampu membantumu untuk lebih mempersiapkan diri agar dapat meraih target dalam hidup. Dan tiba-tiba berbagai hal rasanya mampu untuk dilakukan, serta kamu tidak akan terlalu tenggelam ke dalam setiap masalah yang ada. Begitulah yang dijelaskan oleh Sapadin.
Selain itu, berbicara pada diri sendiri menunjukkan bahwa kamu adalah sosok yang mandiri. Seperti Albert Einstein, yang “dulunya adalah orang yang jenius, berbakat dan mampu untuk memanfaatkan kemampuannya sejak awal”, demikian juga orang yang berbicara sendiri mampu menentukan apa saja hal-hal yang ia butuhkan.
Albert Einstein sering berbicara pada dirinya sendiri. Beliau bukanlah seorang yang gila hormat ketika beranjak dewasa, itu semua karena beliau mampu mengendalikan dirinya sendiri.

Punya kebiasaan berbicara pada diri sendiri bukan berarti kamu gila, justru sebenarnya itulah kelebihan yang belum tentu dimiliki orang lain di luar sana.

Yeahhh~
Yeahhh~ via atrl.net
Orang-orang seringkali tanpa sadar berbicara pada diri sendiri — mungkin hanya beberapa kali dalam satu minggu, atau mungkin juga setiap hari. Meskipun terdengar sedikit irasional, namun riset membuktikan bahwa ‘berpidato’ secara mandiri mampu mengendalikan perilaku anak-anak, maka ketika kamu melihat adikmu berbicara sendiri, jangan buru-buru menyuruhnya untuk menghentikan kebiasannya, karena dengan berbicara sendiri ia akan mampu untuk menyelesaikan tugas dengan perlahan-lahan.
Bahkan, orang-orang yang sering bicara pada dirinya sendiri layak disebut sebagai yang paling cerdas di antara lainnya. Mereka mampu memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk mendengarkan suara hati, secara gamblang. Lebih dari itu, sebenarnya berbicara pada diri sendiri adalah salah satu tanda bahwa kecerdasanmu lebih dari rata-rata.
Nah ‘kan? Kamu nggak sendirian dan nggak aneh atau bahkan gila kok. Yang orang lain anggap sebagai kekurangan justru sebenarnya adalah kelebihanmu! 🙂