Ibu Bapak, Bersabarlah Sebentar. Saat Ini Saya dan Calon Suami Sedang Sama-sama Berjuang
Sedang berjuang
Kehidupan akan terus berjalan sesuai masanya, dan tentu saja di masaku yang sekarang ini, akan selalu di runtuti pertanyaan yang tidak hanya membuat sakit telinga namun juga di kepala, wajar dan aku memaklumi itu, namun ada baiknya kalian bersabar dan mendoakan yang terbaik dalam hidupku, karena aku yakin Tuhan selalu punya cerita yang begitu indah untukku.
Tak perlu menceritakan rasa sakit dan kecewa yang sempat kualami sebelumnya, tentunya ibu dan bapak mengetahui detailnya dan tolong mengertilah perasaanku sekarang, patah hati yang besar pernah terjadi dalam hidupku dan sempat menjadikanku pribadi yang murung dan berantakan, sebenernya bukan patah hati besar, hanya saja selalu begitu jika aku menyayangi seseorang aku pasti akan sulit melupakan segala cerita yang pernah kita buat.
Namun kini ibu dan bapak sudah melihat kembali aku tak lagi begitu, senyum keceriaan dan mata berbinar itu sudah ada lagi dalam diriku.
Aku bahagia dan begitu nyaman dengan kehidupanku yang sekarang, kuusahakan habis-habisan untuk meraih mimpi di masa depan, karena bagiku masa muda adalah masa dimana kau harus berjuang hingga mati-matian dan begitu keras, karena tentunya aku ingin menjadi orang yang sukses dan kelak bisa membahagiakan kalian.
ADVERTISEMENT
Aku tahu bahwa Ibu dan bapak terkadang khawatir dan berusaha bertanya kepadaku perihal siapa pendampingku kelak, ketahuilah ibu bapak saat ini aku telah menemukannya tepatnya kita sama sama saling menemukan setelah pencarian yang cukup panjang, pria sederhana yang mampu menemaniku melewati segala hal yang ada dalam kehidupanku nanti.
Namun masih banyak PR yang harus kami kerjakan sebelum aku memperkenalkan dia, hubunganku dan dia seperti sebuah labirin, butuh perjuangan yang cukup panjang dan melelahkan untuk mencapai kebahagiaan sesungguhnya, dan aku bahagia memilikinya.
Aku harap ibu dan bapak bersabar untuk itu, aku tahu aku anak perempuan satu satunya yang kalian miliki, pasti ada kekhawatiran yang berlebihan mengenai bakal seperti apa kehidupanku nanti, engkau ingin memastikan aku memiliki hidup yang cukup dan bahagia, tentu saja ibu bapak, calon imamku sedang mati-matian mengusahakan itu jadi tolong bersabarlah sebentar sembari selalu mendoakan keberhasilan itu.
Aku menyadari keresahan itu, tapi tidak perlu mengkhawatirkannya aku juga ingin seperti apa yang bapak dan ibu katakan, hanya saja saat ini kami sedang berjuang untuk lebih pantas lagi untuk mencapai sebuah pernikahan, jadi bersabarlah sebentar ketika saatnya telah tiba aku akan memperkenalkannya.