Demi Rawat Ibu yang Sakit, Anak 12 Tahun di Polewali Mandar Putus Sekolah
Senin, 16 April 2018 16:00Penulis: Rohmitriasih
ilustrasi copyright pexels.com
Usianya masih 12 tahun, namun tanggung jawabnya sudah teramat besar. Kasih sayangnya terhadap orang tua terutama untuk sang ibu juga sangat luar biasa. Dialah Supriyono, seorang anak asal Polewali Mandar yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah demi merawat sang ibu yang terbaring lemah di rumah.
Supriyono yang harusnya menikmati masa kecilnya dengan giat belajar dan bermain-main bersama teman seusianya, ia justru kehilangan itu semua dan berkewajiban merawat dan menjaga sang ibu. Ia juga harus menyelesaikan semua pekerjaan rumah mulai dari menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci baju hingga memasak seorang diri.
Di usianya yang masih sangat dini, anak yang tinggal di Desa Riso, Kecamatan Tapango, Polewali Mandar ini tak pernah pantang menyerah apalagi mengeluh dengan kondisi keluarganya yang serba kekurangan. Ia bahkan berbesar hati menerima kenyataan untuk putus sekolah dan tinggal di rumah demi merawat sang ibu, Rabiana (42) serta sang adik.
Supriyono yang harusnya menikmati masa kecilnya dengan giat belajar dan bermain-main bersama teman seusianya, ia justru kehilangan itu semua dan berkewajiban merawat dan menjaga sang ibu. Ia juga harus menyelesaikan semua pekerjaan rumah mulai dari menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci baju hingga memasak seorang diri.
Di usianya yang masih sangat dini, anak yang tinggal di Desa Riso, Kecamatan Tapango, Polewali Mandar ini tak pernah pantang menyerah apalagi mengeluh dengan kondisi keluarganya yang serba kekurangan. Ia bahkan berbesar hati menerima kenyataan untuk putus sekolah dan tinggal di rumah demi merawat sang ibu, Rabiana (42) serta sang adik.
Supriyono yang merawat sang ibu/copyright Liputan6.com
Dari laporan yang ada, ibu Supriyono didiagnosa menderita tumor ganas sejak tiga tahun terakhir. Kondisinya terus menerus melemah dan memprihatinkan. Sementara sang ayah, ia dikabarkan telah bercerai dari ibunya dan pergi jauh dari kampung halaman mereka.
Sebenarnya, Supriyono memiliki seorang kakak. Tapi, sang kakak merantau ke kota untuk bekerja sebagai buruh bangunan demi mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Kini, Supriyono lah yang harus merawat sang ibu dan adiknya di rumah.
Kisah yang begitu menyentuh dan sedih ya ladies. Terus semangat Supriyono, percayalah bahwa apa yang alami saat ini akan menguatkanmu dan memberi banyak berkah untukmu serta keluarga. Jangan pernah patah semangat dan jalani semuanya dengan ikhlas. Semoga segala kebaikan akan menyertaimu serta keluarga.
Sebenarnya, Supriyono memiliki seorang kakak. Tapi, sang kakak merantau ke kota untuk bekerja sebagai buruh bangunan demi mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. Kini, Supriyono lah yang harus merawat sang ibu dan adiknya di rumah.
Kisah yang begitu menyentuh dan sedih ya ladies. Terus semangat Supriyono, percayalah bahwa apa yang alami saat ini akan menguatkanmu dan memberi banyak berkah untukmu serta keluarga. Jangan pernah patah semangat dan jalani semuanya dengan ikhlas. Semoga segala kebaikan akan menyertaimu serta keluarga.