Wanita Ini Kehilangan Hidung Karena Anjing Peliharaannya, Kisahnya...
Kamis, 12 April 2018 12:01Penulis: Rohmitriasih
copyright boldsky.com
Wanita bernama Jayne Hardman ini tak pernah menyangka ia akan kehilangan hidungnya dan harus memakai hidung palsu setiap hari. Semuanya berawal ketika anjing peliharaan yang begitu dicintai dan disayanginya, tidak sengaja menyeruduknya dari depan dan membuat hidungnya terasa sangat sakit.
Awalnya Jayne mengabaikan rasa sakit di hidungnya tersebut. Tapi, suatu hari ia sudah tak kuat menahan rasa sakit itu dan memeriksakan diri ke dokter. Dokter pun mendiagnosanya menderita penyakit langka dan mematikan. Penyakit itu bernama Wegener’s granulomatosis.
Satu-satunya cara untuk mengatasi kondisi langka tersebut adalah dilakukan amputasi terhadap hidung Jayne. Amputasi terhadap hidungnya juga dilakukan demi mencegah risiko penyakit yang lebih berisiko dan mematikan ke depannya.
Awalnya Jayne mengabaikan rasa sakit di hidungnya tersebut. Tapi, suatu hari ia sudah tak kuat menahan rasa sakit itu dan memeriksakan diri ke dokter. Dokter pun mendiagnosanya menderita penyakit langka dan mematikan. Penyakit itu bernama Wegener’s granulomatosis.
Satu-satunya cara untuk mengatasi kondisi langka tersebut adalah dilakukan amputasi terhadap hidung Jayne. Amputasi terhadap hidungnya juga dilakukan demi mencegah risiko penyakit yang lebih berisiko dan mematikan ke depannya.
Jayne kehilangan hidung setelah diseruduk anjing peliharaannya secara tidak sengaja/copyright boldsky.com
Sejak hidungnya diamputasi, Jayne harus menggunakan hidung palsu atau hidung prostestik dengan meletakkan plester di atasnya. Dokter turut menanamkan besi magnet ke hidungnya agar hidung prostetik miliknya bisa terpasang dengan baik.
Menjalani hidup dengan hidung palsu bukan perkara mudah bagi Jayne. Dua tahun pertama ia harus menyesuaikan diri lagi dan melatih kembali indera penciumannya. Ia juga harus sangat hati-hati dan memegangi hidungnya setiap kali bersin. Ia bahkan harus melepas hidungnya sebelum tidur dan membersihkan bagian dalamnya juga menutupnya dengan plester agar kesehatannya senantiasa terjaga.
Meski kini ia harus menggunakan hidung palsu, Jayne mengaku bersyukur masih memiliki hidung. Ia bahkan sangat suka dengan hidungnya ini karena dinilai lebih cantik dan ramping dibandingkan dengan hidungnya sebelumnya.
Menjalani hidup dengan hidung palsu bukan perkara mudah bagi Jayne. Dua tahun pertama ia harus menyesuaikan diri lagi dan melatih kembali indera penciumannya. Ia juga harus sangat hati-hati dan memegangi hidungnya setiap kali bersin. Ia bahkan harus melepas hidungnya sebelum tidur dan membersihkan bagian dalamnya juga menutupnya dengan plester agar kesehatannya senantiasa terjaga.
Meski kini ia harus menggunakan hidung palsu, Jayne mengaku bersyukur masih memiliki hidung. Ia bahkan sangat suka dengan hidungnya ini karena dinilai lebih cantik dan ramping dibandingkan dengan hidungnya sebelumnya.