Menurut Studi, Malas Mencuci Piring Memicu Kehancuran Rumah Tangga
Senin, 09 April 2018 11:34Penulis: Rohmitriasih
copyright shutterstock.com
Usai makan, hal paling ringan yang sebaiknya hendak dilakukan adalah mencuci piring. Memang, aktivitas mencuci piring adalah aktivitas ringan namun ternyata banyak orang malas melakukannya. Banyak juga yang enggan melakukan cuci piring hingga membuatnya membiarkan piring, gelas dan mangkok kotor menumpuk.
Saat cucian kotor menumpuk, ini tak hanya mengganggu pemandangan saja ladies. Studi terbaru yang dilakukan ahli juga menyebutkan bahwa membiarkan cucian lebih tepatnya piring, akan membuat hubungan rumah tangga mudah hancur dan berantakan.
Studi yang dilakukan oleh Council of Contemporary Families (CCF) menyebutkan bahwa ada hubungan erat terkait aktivitas cuci piring terhadap kebahagiaan pasangan suami istri. Ada hubungan yang erat pula antara penyelesaian pekerjaan rumah tangga seperti belanja, cuci baju, membersihkan rumah dan mengurus anak terhadap hubungan suami dan istri.
Wanita yang sering atau biasa mencuci piring sendiri di rumahnya lebih sering bertengkar dalam rumah tangganya. Frekuensi hubungan intim antara dia dan suami juga terbilang rendah jika dibandingkan dengan wanita yang sering dibantu suami saat mencuci piring. Studi ini melaporkan bahwa mencuci piring kotor cenderung melelahkan terutama bagi mereka wanita karir atau wanita dengan segudang aktivitas.
Dan Carlson, seorang asisten profesor sosiologi di University of Utah yang juga ambil bagian dalam penelitian ini menyebutkan cuci piring sering dianggap sebagai pekerjaan kurang menyenangkan, kurang dihargai dan kotor sehingga tidak semua orang melakukannya. "Karena anggapan ini, sebaiknya pria membantu istrinya mencuci piring untuk meringankan beban pekerjaan istri. Bantuan dari suami terutama bantuan cuci piring akan membuat wanita sangat bahagia dan lebih mencintai suaminya," ungkap Carlson.
Carlson menjelaskan betapa pentingnya mengerjakan pekerjaan rumah bersama termasuk cuci piring agar hubungan suami istri lebih harmonis. Berbagi tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan ringan seperti cuci piring bisa membuat hubungan rumah tangga semakin bahagia.
Tak hanya bikin rumah tangga bahagia, studi lain juga menyebutkan bahwa meski cukup melelahkan, mencuci piring bisa menekan risiko stres dan depresi.
Saat cucian kotor menumpuk, ini tak hanya mengganggu pemandangan saja ladies. Studi terbaru yang dilakukan ahli juga menyebutkan bahwa membiarkan cucian lebih tepatnya piring, akan membuat hubungan rumah tangga mudah hancur dan berantakan.
Studi yang dilakukan oleh Council of Contemporary Families (CCF) menyebutkan bahwa ada hubungan erat terkait aktivitas cuci piring terhadap kebahagiaan pasangan suami istri. Ada hubungan yang erat pula antara penyelesaian pekerjaan rumah tangga seperti belanja, cuci baju, membersihkan rumah dan mengurus anak terhadap hubungan suami dan istri.
Wanita yang sering atau biasa mencuci piring sendiri di rumahnya lebih sering bertengkar dalam rumah tangganya. Frekuensi hubungan intim antara dia dan suami juga terbilang rendah jika dibandingkan dengan wanita yang sering dibantu suami saat mencuci piring. Studi ini melaporkan bahwa mencuci piring kotor cenderung melelahkan terutama bagi mereka wanita karir atau wanita dengan segudang aktivitas.
Dan Carlson, seorang asisten profesor sosiologi di University of Utah yang juga ambil bagian dalam penelitian ini menyebutkan cuci piring sering dianggap sebagai pekerjaan kurang menyenangkan, kurang dihargai dan kotor sehingga tidak semua orang melakukannya. "Karena anggapan ini, sebaiknya pria membantu istrinya mencuci piring untuk meringankan beban pekerjaan istri. Bantuan dari suami terutama bantuan cuci piring akan membuat wanita sangat bahagia dan lebih mencintai suaminya," ungkap Carlson.
Carlson menjelaskan betapa pentingnya mengerjakan pekerjaan rumah bersama termasuk cuci piring agar hubungan suami istri lebih harmonis. Berbagi tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan ringan seperti cuci piring bisa membuat hubungan rumah tangga semakin bahagia.
Tak hanya bikin rumah tangga bahagia, studi lain juga menyebutkan bahwa meski cukup melelahkan, mencuci piring bisa menekan risiko stres dan depresi.