Jadi Korban Penganiayaan Ibu Kandung, Bayi Calista Meninggal Dunia
Senin, 26 Maret 2018 09:44Penulis: Rohmitriasih
ilustrasi copyright thinkstockphotos.com
Sejak beberapa hari terakhir, bayi Calista ramai diperbincangkan publik. Ia adalah seorang bayi malang yang harus mengalami koma, tubuhnya terluka di sana sini dan akhirnya meninggal dunia di usia yang masih sangat belia yakni 15 bulan.
Bayi Calista mengalami koma dan banyak luka di tubuhnya akibat dianiaya oleh ibu kandungnya sendiri. Mirisnya lagi, penganiayaan ini sudah terjadi dalam waktu yang cukup lama selepas ibunya, Shinta (27) bercerai dengan suaminya.
Pada awalnya, Shinta tak mengaku bahwa ia telah menganiaya bayinya sendiri. Ibu muda ini mengaku bahwa sang pacarlah yang menganiaya putrinya tersebut. Wanita ini juga mengaku bahwa ia sudah tinggal satu atap dengan pacarnya. Namun, pengakuan ini rupanya tidak sesuai dengan penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian.
Bayi Calista mengalami koma dan banyak luka di tubuhnya akibat dianiaya oleh ibu kandungnya sendiri. Mirisnya lagi, penganiayaan ini sudah terjadi dalam waktu yang cukup lama selepas ibunya, Shinta (27) bercerai dengan suaminya.
Pada awalnya, Shinta tak mengaku bahwa ia telah menganiaya bayinya sendiri. Ibu muda ini mengaku bahwa sang pacarlah yang menganiaya putrinya tersebut. Wanita ini juga mengaku bahwa ia sudah tinggal satu atap dengan pacarnya. Namun, pengakuan ini rupanya tidak sesuai dengan penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian.
Bayi Calista meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama beberapa hari di RSUD Karawang/copyright liputan6.com
Tim penyidik memastikan bahwa Shinta lah yang menjadi pelaku penganiayaan. Ia pun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka atas apa yang terjadi pada buah hatinya.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, bayi Calista sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang. Selama dirawat, kondisinya terus menurun. Tim dokter yang merawatnya mengungkapkan bahwa bayi malang tersebut mengalami encephalitis atau peradangan otak hingga infeksi. Diduga, peradangan tersebut terjadi karena benturan yang keras.
Shinta sendiri mengaku bahwa ia telah membenturkan kepala putrinya ke rak piring hingga mengenai tembok sebelumnya.
Apa yang terjadi dengan bayi Calista sangat menyedihkan ya ladies. Selamat jalan bayi Calista. Mengenai kisah seperti ini, kita semua tentu berharap bahwa kisah ini tak pernah terjadi lagi. Bagi kita semua, semoga kita senantiasa menjadi pribadi yang sabar dan tak akan pernah tega menyakiti orang lain di sekitar kita terlebih lagi buah hati sendiri.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, bayi Calista sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang. Selama dirawat, kondisinya terus menurun. Tim dokter yang merawatnya mengungkapkan bahwa bayi malang tersebut mengalami encephalitis atau peradangan otak hingga infeksi. Diduga, peradangan tersebut terjadi karena benturan yang keras.
Shinta sendiri mengaku bahwa ia telah membenturkan kepala putrinya ke rak piring hingga mengenai tembok sebelumnya.
Apa yang terjadi dengan bayi Calista sangat menyedihkan ya ladies. Selamat jalan bayi Calista. Mengenai kisah seperti ini, kita semua tentu berharap bahwa kisah ini tak pernah terjadi lagi. Bagi kita semua, semoga kita senantiasa menjadi pribadi yang sabar dan tak akan pernah tega menyakiti orang lain di sekitar kita terlebih lagi buah hati sendiri.