Saat ini Indonesia tercatat sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di mana 85% penduduknya beragama Islam. Dengan demografi tersebut, pastinya wanita berhijab bisa ditemui di mana-mana.
Secara bahasa, hijab sendiri berarti penutup. Hijab bukan sebatas segala hal yang menutup kepala, rambut, atau tubuh bagian atas saja. Namun juga mencakup semua yang menutupi aurat, lekuk tubuh dan perhiasan wanita dari ujung rambut sampai kaki.
ADVERTISEMENT
Disamping perihal kewajiban menutup aurat, di Indonesia hijab dan busana muslim berkembang menjadi gerakan fashion tersendiri. Lama-lama menanggalkan image sederhananya, karakteristik dan gaya berpakaian wanita muslimah Indonesia jadi makin stylish, penuh warna, dan dihiasi banyak aksesoris. Bahkan desainer busana muslim Indonesia, Anniesa Hasibuan menjadi orang pertama yang tampil dengan koleksi islami di acara fashion paling bergengsi di dunia, New York Fashion Week awal tahun 2017 ini. Wow banget ya..
–– ADVERTISEMENT ––

Pesatnya perkembangan fashion muslim di Indonesia berhasil mendapat pengakuan oleh negara-negara besar. Bahkan Indonesia digadang-gadang untuk menjadi kiblat fashion muslim dunia

Hijab sebagai fashion via www.hijabfashion.com
Arus globalisasi telah membawa pengaruh modernisasi yang sangat besar terhadap perubahan dalam berbagai hal, mulai dari teknologi informasi dan telekomunikasi hingga hal terkecil dalam sektor kehidupan ini, termasuk fashion salah satunya. Hijab juga nggak luput dari pengaruh modernisasi tersebut. Bisa dibilang, hijab sedang mengalami masa kejayaannya. Berbagai macam variasi hijab diperkenalkan dan dipamerkan, bahkan menjadi tren yang sedang berkembang pesat khususnya di Indonesia.
Saking berkembangnya, potensi industri fashion muslim dan hijab Indonesia disukai oleh negara besar di dunia.  Berbagai negara seperti Amerika Serikat hingga Korea Selatan menjadikan Indonesia sebagai kiblat gaya dalam berbusana muslim. Bahkan pada tahun 2020, Indonesia diyakini bisa menjadi pusat trendsetter busana muslim dunia.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadi kabar baik bagi Indonesia atas pencapaian yang telah mendapat tempat di mata dunia. Sudah seyogyanya jika kita selaku bagian dari negara Indonesia memberikan dukungan dan apresiasi. Yang perlu kita cermati adalah; di satu sisi, hal ini membuat wanita muslim bisa memilih gaya berhijab sesuai keinginannya, namun, di sisi lain, terdapat beberapa problema bagi wanita muslim terkait hal ini.

Hijab yang kini telah menjelma menjadi gaya hidup dan tren fashion, dikhawatirkan akan menyebabkan pergeseran nilai terutama bagi wanita muslim

Pergeseran nilai? via hipwee.com
ADVERTISEMENT
Nggak bisa dimungkiri bahwa meningkatnya pengguna hijab saat ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat muslim akan perintah agama. Namun di sisi lain juga memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat itu sendiri. Adanya modernisasi hijab sering dikaitkan dengan motivasi seorang muslimah dalam mengenakan hijab, sehingga nggak jarang menimbulkan fenomena yang saling bertentangan.
Misalnya saja, ada kaum wanita yang mengenakan hijab karena memang modelnya yang trendi, up to date, dan fashionable. Sedangkan yang lain masih menganggap bahwa dirinya belum siap secara lahir maupun batin untuk mengenakan hijab. Di satu sisi, diungkapkan bahwa hijab yang saat ini beredar di masyarakat; dengan bentuk, jenis, tipe, dan cara memakainya yang beragam, sudah nggak lagi sesuai dengan syariat agama. Sementara di sisi lain, dijelaskan bahwa mengenakan hijab nggak menjamin perilaku seseorang yang sesuai dengan hijab yang dikenakannya. Problematika inilah yang selama ini menjadi pe-er besar di lingkungan masyarakat muslim Indonesia. Pertanyaannya adalah, apakah benar seseorang memakai hijab atas dasar tuntutan agama atau hanya terbawa arus fashion yang sedang melanda negeri ini?

Atau, bisa jadi pergeseran nilai yang dikhawatirkan ini justru menjadi sebuah terobosan masyarakat yang dinamis dalam memandang penggunaan hijab

Masyarakat dinamis via stylevanity.com
Cara berpakaian seperti ini membentuk citra diri Islam dalam masyarakat dan menjadikannya sebagai suatu identitas muslimah itu sendiri. Hal ini dilakukan selain untuk menutup aurat juga bertujuan untuk membangun akhlak yang mulia sesuai dengan ajaran Islam yang syar’i.
Namun, esensi awal hijab sebagai simbol keagamaan dan bukti kepatuhan kepada sang pencipta dikhawatirkan bergeser, hijab berubah menjadi sebuah fashion. Tapi, barangkali hal ini diartikan berbeda oleh beberapa wanita muslimah dengan pemikirannya yang dinamis. Bagi mereka, Sebagai fashion, hijab mengikuti tren dan mode yang sedang happening. Kesadaran akan taat beragama dan tuntutan fashion membuat banyak wanita Indonesia mengkreasikan hijab dengan berbagai model dan gaya. Kesan bahwa wanita yang berhijab adalah wanita kuno dan konservatif kini mulai luntur. Namun, tujuan utama untuk memenuhi panggilan agama juga tetap diindahkan.
Singkatnya, di satu sisi, perkembangan fashion hijab dinilai positif karena mengampanyekan pakaian tertutup namun tetap modis. Sedang di sisi lain, banyak pihak yang menilai bahwa fenomena ini merupakan upaya meminggirkan aturan baku dalam berhijab itu sendiri. Aturan-aturan hijab yang nggak boleh ketat dan bukan digunakan sebagai perhiasan boleh jadi ditepis dan diganti dengan aturan baru yang lebih dinamis. Agaknya, umat muslim patut berkaca pada hati nurani, bagaimana seharusnya menanggapi fenomena ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka perlu merenungi, apakah hijab dikenakan sebagai kesederhanaan, ataukan sebagai hiasan.