Nikah Sebelum Pacaran
Saat ini, tak gaul jika kau tak pernah pacaran ataupun tak mau pacaran. Tak gaul jika kau tak memiliki teman lawan jenis yang dekat di hati sebagai tempat curahan hati. Tak gaul jika sampai saat ini kau masih saja hidup sendiri. Jomblo jika boleh kubilang. Ada dua kemungkinan kau menjomblo di era yang serba modern ini. Yang pertama karena memang kau tak tertarik dengan yang namanya pacaran, yang kedua karena memang belum ada yang nembak dirimu, sampai saat ini. Heheheee… jangan tersinggung ya, ini memang fakta dari penyelidikan sesaat yang selama ini saya lakukan di lingkungan sekitar.
Udah umur 17 tahun kok belum punya pacar? Bikin bingung tak karuan. Apalagi di umur 20 tahun ke atas belum juga pacaran? Bisa dipastikan hidup orang ini akan dipenuhi rasa galau karena sang pacar tak kunjung datang. Hidup serasa hampa karena tak ada variasi kehidupan dengan coretan pacaran. Hambar karena tak ada penyedap dalam kisah percintaan.
Pacaran ABG saat ini bisa dibilang wajar-wajar saja. Wajar jika harus menyentuh tangan satu sama lain, meskipun lawan jenis. Wajar bermesra-mesraan dengan lawan jenis walau belum ada ikatan halal di antara keduanya. Wajar saling mengutarakan kalimat-kalimat yang mengundang syahwat, bahkan wajar bila saling bercinta. ABG jaman sekarang tak ubahnya seperti binatang buas yang bisa menerkam siapa saja yang lewat di depannya. Buas karena memang bisa melakukan hal-hal yang dilarang agama terhadap sang pacar, karena merasa bahwa ia memiliki pacarnya seutuhnya. Liar karena perilaku tersebut bisa dilakukan di mana saja. Di warnet, di kebun, di sekolah, bahkan di kamar kos. Tak pandang lingkungan di saat mereka benar-benar ingin menumpahkan keinginan nafsunya.
Perilaku tak berperikemanusiaan tersebut, tentunya akan menimbulkan akibat yang harus ditanggung oleh kedua belah pihak. Iya kalau sang laki-laki yang bertanggung jawab? Kalau tidak? Tentunya sang wanita akan merasa dikhianati dan menderita karena ia harus menanggung perbuatan nakalnya sendiri.
Berbeda halnya jika kau dan pasanganmu sudah menikah. Apalagi jika sebelumnya, kau tak pernah mengenalnya bahkan tak pernah berpacaran dengannya. Akan terasa sangat nikmat dan indah sekali. Semua baru dan dapat dipastikan akan penuh dengan kejutan, karena memang sebelumnya kau tak mengetahui tentang pasanganmu. Mau kau memegang tangannya, mau kau memeluk pundaknya, mau kau mencium pipinya, mau kau menikmati tubuhnya, tidak ada yang dirugikan dalam hal ini. Karena memang sudah terikat dalam ikatan yang halal. Tak akan ada yang melarang. Bahkan kau bisa melakukannnya di mana saja yang kau suka tanpa menghiraukan apa kata orang, karena memang dia sudah halal denganmu.
ADVERTISEMENT
Bahkan ketika melakukannya, tak ada perasaan ragu ataupun takut ketahuan orang lain. Semua akan terasa lebih nikmat, karena kau bisa melakukannya dengan sangat amat maksimal tanpa ada kekhawatiran sedikitpun. Khawatir jika ia hamil? Tidak ada, khawatir jika orang tua si wanita akan meminta pertanggungjawabanmu, meskipun kau sudah tidak mencintainya lagi? Tidak mungkin. Jika terlahir seorang malaikat kecil, maka hal itu merupakan buah hasil dari besarnya cinta yang telah kalian jalin setelah pernikahan, bukan dari hasil karena ketidakhalalan akan sebuah hubungan.
Bayangkan saja, jika kau belum pernah bertemu dengan pasanganmu saat ini. Belum pernah bersua ataupun saling mengenal sebelumnya. Tiba-tiba hanya dalam hitungan hari kau sudah dipinangnya, kau harus menjadi separuh hidupnya. Kau harus saling beradu kasih dengannnya. Kau harus belajar mencintainya. Kau harus melayaninya, kau harus menjaga anak-anaknya, kau harus tahu pasanganmu luar dan dalam. Proses itu begitu indah jika kau benar-benar ingin menjadi yang terbaik untuk pasanganmu. Semuanya terasa maksimal dan tak akan ada yang ditutup-tutupi kebenarannya. Jalinan percintaan dimulai dan dilandasi dengan kejujuran serta kesungguhan, tanpa ada kemunafikan di dalamnya.
Jika kau ingin memeluk pasanganmu, maka lakukan dengan maksimal. Peluk ia dengan begitu erat, karena tidak akan ada yang menyalahkanmu dengan hal ini. Tidak akan ada yang meminta pertanggungjawabanmu karena kau telah memeluk pasanganmu. Tidak akan ada rasa khawatir karena ketahuan orang lain bahwa kau telah memeluk lawan jenismu.
Jika kau masih belajar mencintainya, maka kau akan mencintainya dengan maksimal. Mencintainya dengan maksimal tanpa ada kekhawatiran bahwa ia akan menjadi milik orang lain, tanpa ada kekhawatiran bahwa ia akan mencintai orang lain, karena saat ini dia adalah seseorang yang telah menikah denganmu. Layani pasanganmu dengan maksimal, bahagiakan ia dengan maksimal, beri ia cinta dengan maksimal, tanpa ada kekhawatiran bahwa pelajaran cinta yang telah kau arungi bersama untuk orang lain.