Kata Hati
Bagian terindah di sepanjang nafas yang menyinggahi mengisi ruang hati.
ADVERTISEMENT
Kata terindah dalam sebaris nama yang selalu berarah.
Kamu, sosok terindah yang pernah mengisi hari – hari.
Kita pernah saling menyapa ramah dengan hangat.
ADVERTISEMENT
Tetapi kini, kamu menghilang bersama waktu.
Pekatnya terlalu dalam untuk ku selami.
Kamu, menghilang bersama ambisimu.
Menghilang bersama mimpi yang merajut.
Benang kasih itu kini terurai,
Menepi dalam hati ini,
Menangis sendu merelakanmu.
Tak apalah, Aku yang mampu mengadu hanya kepada Rabb-ku.
Bukankah keadilan, kejujuran dan ketulusan pasti akan berpihak pada yang benar.
Arti kata kesabaran tiada batas.
Yang menjadi penguat hati ini.
Engkau pasti mengingatnya.
Mengingat saat terjaga mengiringi bahagiamu.
Haruskah aku tersendu dalam tangis bahagia,
Ataukah aku harus bersorak dalam tangis bahagia,
Menyaksikan dirimu yang akan berlabuh dengan kebahagiaanmu..
Setidaknya aku yang menjadi bagian dari hatimu turut bahagia melihat senyum renyah bahagiamu.
Semoga dirimu senantiasa mengikuti kata hatimu yang menunjukkan kepada banyak hal dan menuntunmu membimbingmu saat dirimu kehilangan arah.
ADVERTISEMENT
Hati ini di sini masih temanimu dalam sepi.
Menyapa dalam maya
Tertegun. Ku menyaksikan dari kejauhan saat angin menghembus dengan dinginnya.
Aku berlari jauh dan sangat jauh.
Tak ku dapati jawaban yang berarah.
Lantas kemana aku harus mencari yang telah pergi dan menghilang tanpa jejak.
Berteman dalam sepi.
Sembunyi dalam ilusi.
Ingin sekali aku lekas beranjak menghampiri.
Menyapamu kembali yang telah jauh.
Sesekali dirimu datang menemani menyapa dalam maya.
Sesekali aku tersadar, bahwa dirimu mungkin hanya mimpi.
Mimpi yang selalu ku munajatkan kepada Rabb-ku.
Terkadang aku mencumburui desir angin..
Ia begitu sangat dekatnya denganmu.
Lebih dekat dibanding cerita yang kita ukir dalam maya.
Kita akan bertemu dalam nyata nantinya.
Di saat yang tepat, yang semesta kehendaki dan karuniakan.
Keyakinan ku dalam do'a diam yang menyapamu.